Warga Keluhkan Sampah Menumpuk Dan Bau Di Pertigaan Jalan Kartini Dan Jalan Raden Fatah

Sampah Menumpuk Dan Bau Di Pertigaan Jl. Kartini Dan Jl. Raden Fatah (foto : ranjana.id)

Bandar Lampung, ranjana.id Warga Kaliawi, Tanjung Karang Pusat keluhkan sampah yang menumpuk di pertigaan Jl. Kartini dan Jl. Raden Fatah. Sampah yang menumpuk tersebut adalah sampah yang dibuang masyarakat di lokasi tersebut untuk menunggu diangkut truk sampah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.

Keberadaan tumpukan sampah tersebut dikeluhkan warga karena menimbulkan bau, mendatangkan tikus dan tidak sedap dipandang.

Dedi (34), warga Kaliawi, yang ditemui saat membuang sampah di lokasi tersebut (17/2/2025), mengatakan, dirinya terpaksa membuang sampah ke pertigaan Jl. Kartini dan Jl. Raden Fatah karena ketiadaan petugas pengangkut sampah yang biasa berkeliling ke rumah-rumah warga.

“Sudah dua tahun ini saya buang sampah ke sini. Sebenarnya saya agak malas ke sini karena jauh dari rumah. Tapi, mau bagaimana lagi, soalnya tidak ada Sokli (petugas sampah) yang keliling ke rumah warga.” kata Dedi

Ia menambahkan, dirinya ikut membuang sampah di lokasi tersebut karena banyak warga lain yang juga membuang sampah dilokasi tersebut dan setiap hari ada truk sampah yang mengangkut.

“Ya mirip TPS lah lokasi ini, semua sampah dibuang ke sini, ya sampah dapur, pampers, malah kadang-kadang ada yang buang kasur”, ucap Dedi.

Berbeda, Ujang (56), warga Kaliawi, mengatakan bahwa sampah yang menumpuk di pertigaan Jl. Kartini dan Jl. Raden Fatah menimbulkan bau tak sedap dan tidak enak di lihat.

Ujang mengatakan, sampah yang menumpuk di lokasi tersebut dua kali dalam sehari itu mendatangkan tikus dan jika datang pemulung sampah menjadi berantakan hingga ke jalan.

“Tikusnya banyak, apalagi pas sampah menumpuk belum diambil, malam tambah banyak tikusnya, kadang sampai kelindas motor, bau. Kalau pemulung datang, pasti berantakan sampai ke jalan karena diacak mereka.” katanya.

Ujang menambahkan, sebenarnya warga dan pengendara yang melintas merasa terganggu dengan keberadaan sampah yang menumpuk di pertigaan Jl. Kartini dan Jl. Raden Fatah tersebut karena tidak ubahnya seperti TPS.

“Itu sampah walau sudah diangkut 2 kali sehati, pagi dan malam, masih tersisa, bekas sampahnya seperti gundukan”, kata Ujang.

“Kita berharap tukang Sokli diaktifkan kembali biar warga jadi mudah buang sampah dan tidak numpuk seperti TPS di sini’, tutup Ujang. (Admin)