Rapat Petani Dan Pansus Tata Niaga Singkong Ricuh

Mardoni SAP, Perwakilan Petani Terpancing Emosi Karena Menilai Pansus Tidak Memberi Solusi (foto : ranjana.id)

Bandar Lampung – Rapat Pansus Tata Niaga Singkong Lampung dan perwakilan petani diwarnai kericuhan (13/1/2025).

Kericuhan ini diawali ketegangan saat perwakilan petani yang beraudiensi di Gedung DPRD Provinsi Lampung menyampaikan tuntutan petani agar harga singkong yang telah ditetapkan Penjabat (PJ) Gubernur Lampung segera direalisasikan.

Maradoni SPA, koordinator laapngan (korlap) unjuk rasa Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI) dan Paguyuban Petani Singkong Lampung Timur (PPSLTM), menilai SKB yang ditandatangani 24 Desember 2024 lalu tidak dijalankan sesuai kesepakatan.  

Perwakilan petani tersulut emosi dan menggebrak meja ketika Pansus Tata Niaga Singkkng DPRD Lampung hanya menjelaskan tugas pansus dan tidak menanggapi tuntutan petani. Situasi rapat makin memanas ketika anggota DPRD Lampung, Budi Condorowati, terpancing emosi dan menggebrak meja.

Hal ini memicu kemarahan perwakilan petani dan hampir mengakibatkan perkelahian antara petani dan anggota Pansus Tata Niaga Singkong Lampung.

Maradoni menjelaskan tindakan anggota DPRD menggebrak meja tersebut dinilai arogan dan tidak memikirkan petani.  

“Kami minta solusi konkit supaya nasib petani singkong Lampung berubah, bukan SKB yang tidak punya kepastian untuk dijalankan”, tegas Mardoni. (Admin)