Militer Nepal Ambil Alih Keamanan Dan Batasi Aktivitas Rakyatnya

Unjuk Rasa Anti Korupsi Yang Diwarnai Kerusuhan Di Nepal (Foto : Istimewa)

ranjana.id Pasca unjuk rasa besar-besaran yang berujung kerusuhan di Nepal, militer Nepal telah mengambil alih kendali keamanan di Kathmandu dan hampir seluruh wilayah Nepal.

Sejumlah gedung pemerintahan, gedung parlemen, rumah Perdana Menteri Nepal dan kantor presiden, mengalami kerusakan seyelah digeruduk unjuk rasa rakyat Nepal pada 10/9/2025.

Selain mengambil alih keamanan negara, militer Nepal juga memberlakukan jam malam dan membatasi aktivitas rakyatnya.

Dari beberapa sumber, diketahui bahwa militer Nepal mulai melakukan pembicaraan dengan para pemimpin unjuk rasa.

Nepal bergejolak setelah unjuk rasa besar-besaran Gen-Z yang memprotes jalannya pemerintahan dan praktek korupsi para pejabat negara Nepal.

Sejak 8/9/2025, Pemerintah Nepal memberlakukan pelarangan media sosial untuk meredam kerusuhan. Namun, bentrokan tak terhindarkan antara pengunjuk rasa dan pihak keamanan Nepal.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa besar-besaran pecah terutama di kota Kathmandu, yang dimotori generasi muda Nepal, memprotes kebijakan parlemen dan pemerintahan Perdana Menteri Sharma Oli. Unjuk rasa ini berujung ricuh, disertai aksi pembakaran sejumlah bangunan penting, termasuk gedung parlemen, kediaman pribadi Oli, dan kantor presiden.

Setidaknya 20 orang pengunjuk rasa tewas, sebagian besar kalangan muda, dan hampir 350 lainnya terluka sejak aksi unjuk rasa pecah pada Senin (8/9/2025) setelah pemerintah melarang penggunaan media sosial. (Redaksi)