KMHDI Lampung Kecam Tindakan Represif Yang Dialami Ketuanya

Kericuhan Unjuk Rasa Petani Singkong Dan Mahasiswa (Foto : ranjana.id)

ranjana.id Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) se-Lampung yang terdiri dari PC KMHDI Bandar Lampung, PC KMHDI Metro, dan PC KMHDI Lampung Selatan, menyatakan sikap tegas mengecam keras tindakan penculikan dan kekerasan represif yang dilakukan oleh aparat terhadap Ketua Pimpinan Daerah KMHDI Lampung, I Nengah Candra Irawan.

Insiden ini terjadi saat berlangsungnya unjuk rasa damai di Kantor Gubernur Lampung pada Senin, 5/5/2025, di mana mahasiswa, masyarakat, dan petani singkong turun ke jalan untuk menyuarakan keresahan atas ketidakadilan yang mereka alami.

Ketua PC KMHDI Bandar Lampung, Wayan Erico Aditama, dalam siaran persnya, mengatakan, alih-alih dilindungi sebagaimana mestinya, Ketua PD KMHDI Lampung justru menjadi korban penculikan paksa oleh oknum aparat, disertai tindakan kekerasan fisik yang menyebabkan luka serius hingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

“Peristiwa ini bukan hanya bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia, tetapi juga merupakan cerminan nyata dari pembungkaman ruang demokrasi dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat”, katanya.

Wayan juga mengatakan, unjuk rasa solidaritas yang seharusnya dijamin konstitusi dibalas dengan tindakan represif, seakan menjadi bukti bahwa suara rakyat semakin tidak dihargai di negeri ini.

“Kami menuntut pengusutan tuntas terhadap tindakan penculikan dan kekerasan terhadap Ketua PD KMHDI Lampung serta proses hukum dan pertanggungjawaban terhadap seluruh pelaku di lapangan maupun atasan yang memberi perintah”, tegasnya

“Selain itu, kami meminta jaminan perlindungan dan ruang aman bagi mahasiswa, masyarakat, dan petani dalam menyuarakan aspirasi secara damai dan permintaan maaf terbuka dari institusi yang bertanggung jawab atas pelanggaran ini”, tambahnya.

KMHDI Lampung menegaskan bahwa kekerasan tidak akan membungkam gerakan kami. Semangat kami untuk terus menyuarakan keadilan bersama rakyat tidak akan padam.

“Kami berdiri bersama Ketua PD KMHDI Lampung. Kami bersama petani singkong.” tutup Wayan. (*)