ranjana.id – Bau kaki, atau dalam istilah medis disebut bromodosis, adalah masalah umum yang bisa dialami oleh siapa saja. Meski tidak berbahaya secara medis, bau kaki yang tidak sedap dapat menurunkan rasa percaya diri, menyebabkan momen yang canggung, dan bahkan mengganggu orang di sekitar. Penyebab utama bau kaki seringkali sederhana: keringat berlebih dan bakteri.
Kaki kita memiliki sekitar 250.000 kelenjar keringat yang secara alami menghasilkan keringat. Kondisi lembap dan hangat di dalam sepatu adalah surga bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri inilah yang memecah keringat dan sel kulit mati, menghasilkan asam organik dan senyawa berbau yang menjadi sumber bau tidak sedap.
Tenang, masalah bau kaki bisa diatasi! Berikut adalah langkah-langkah praktis dan efektif untuk mengusir bau kaki dan mengembalikan kepercayaan diri Anda.
1. Rutin Mencuci Kaki dengan Benar
Jangan hanya menyiram kaki dengan air. Cuci kaki secara menyeluruh:
- Gunakan sabun antibakteri (misalnya sabun yang mengandung triclosan atau chlorhexidine) dan air hangat.
- Gosok seluruh bagian kaki, termasuk sela-sela jari, tumit, dan kuku, menggunakan waslap atau sikat kaki yang lembut.
- Keringkan kaki hingga benar-benar tuntas, terutama di sela-sela jari, dengan handuk bersih yang kering.
- Kelembapan adalah musuh utama.
2. Eksfoliasi secara Berkala
Sel-sel kulit mati yang menumpuk adalah makanan bagi bakteri. Lakukan scrubbing atau pengelupasan kulit kaki 1-2 kali seminggu menggunakan batu apung atau foot scrub. Ini membantu mengangkat sel kulit mati dan mengurangi “makanan” untuk bakteri.
3. Gunakan Foot Powder atau Antiperspiran
- Foot Powder: Taburkan bedak kaki (foot powder) yang mengandung antijamur dan antibakteri ke seluruh permukaan kaki dan sela-sela jari sebelum memakai kaus kaki. Bedak akan menyerap kelembapan berlebih.
- Antiperspiran: Oleskan antiperspiran (biasanya untuk ketek) pada telapak kaki sebelum tidur. Kandungan aluminium chlorida dapat membantu mengurangi produksi keringat. Pastikan kaki benar-benar kering sebelum mengaplikasikannya.
4. Pilih Kaus Kaki yang Tepat
Kaus kaki adalah garis pertahanan pertama.
- Bahan: Pilih kaus kaki yang terbuat dari bahan menyerap keringat seperti katun, wol, atau bambu. Hindari kaus kaki berbahan nilon karena memerangkap kelembapan.
- Kebersihan: Ganti kaus kaki setiap hari, atau bahkan dua kali sehari jika kaki Anda sangat berkeringat.
- Cuci bersih: Cuci kaus kaki dengan deterjen dan pastikan benar-benar kering sebelum dipakai lagi.
5. Rawat Sepatu dengan Baik
Sepatu adalah sarang bakteri dan bau.
- Bergantian: Jangan memakai sepatu yang sama dua hari berturut-turut. Beri waktu setidaknya 24 jam bagi sepatu untuk “bernapas” dan mengering sepenuhnya.
- Pakai Sol Dalam yang Dapat Dicuci: Gunakan sol dalam (insole) dari bahan yang menyerap bau seperti arang (charcoal) dan cucilah secara berkala.
- Bersihkan dari Dalam: Semprotkan disinfektan atau foot spray antibakteri ke bagian dalam sepatu secara rutin setelah dipakai.
- Hilangkan Bau: Untuk mengatasi bau yang membandel, taburkan baking soda atau foot powder ke dalam sepatu semalaman dan bersihkan keesokan harinya. Anda juga bisa menggunakan “sepatu trees” dari kayu cedar yang dapat menyerap kelembapan dan bau.
6. Rendam Kaki dengan Bahan Alami
Lakukan perendaman kaki 1-2 kali seminggu dengan bahan alami yang mudah ditemukan:
- Cuka Apel: Campurkan satu cangkir cuka apel dengan dua cangkir air. Rendam kaki selama 15-20 menit. Sifat asam cuka membantu membunuh bakteri.
- Teh Hitam: Rebus dua kantong teh hitam dalam air, lalu campurkan dengan air dingin hingga hangat. Asam tanat dalam teh dapat menutup pori-pori (astringent) dan membunuh bakteri.
- Garam Epsom: Larutkan setengah cangkir garam Epsom dalam air hangat. Rendam kaki selama 15 menit. Garam dapat membantu mengurangi keringat dan membunuh bakteri.
7. Perhatikan Asupan Makanan
Terkadang, bau tubuh termasuk bau kaki dipengaruhi oleh makanan. Mengurangi konsumsi makanan yang beraroma kuat seperti bawang putih, bawang merah, dan kari mungkin dapat membantu mengurangi intensitas bau kaki.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika berbagai cara di atas sudah dilakukan tetapi bau kaki tidak kunjung membaik, atau disertai dengan gejala lain seperti gatal berlebihan, kulit terkelupas, kemerahan, atau bengkak, segera konsultasi ke dokter. Bisa jadi bau kaki Anda disebabkan oleh infeksi jamur (seperti athlete’s foot) atau kondisi medis lain (seperti hiperhidrosis – keringat berlebih) yang membutuhkan penanganan khusus dari tenaga medis.
Mengatasi bau kaki membutuhkan konsistensi dalam menjaga kebersihan kaki dan alas kaki. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana di atas secara rutin, Anda dapat mengucapkan selamat tinggal pada bau kaki dan menyambut kaki yang lebih segar serta percaya diri sepanjang hari. (Redaksi)