Habiskan Rp. 800 Juta Lebih, Jembatan Kali Bronjong Terlihat Tak Layak

Jembatan Kali Bronjong Yang Habiskan Anggaran Perbaikan Rp. 800 Juta Lebih (foto : ranjana.id)

Pesawaran – Jembatan Kali Beronjong milik PTPN 1 Reginal 7 Unit Way Lima yang menelan biaya Rp 800 juta lebih terlihat tidak layak.

Pasalnya, anggaran bernilai fantastis tersebut hanya digunakan untuk memperbaiki setengah badan jebatan saja, Minggu (2/2/2025).

“Anggaran perbaikan jembatannya besar sekitar kurang lebih Rp 841 juta yang di perbaiki hanya separuh saja, yang separuh lagi gak di ganti besinya,” kata sumber yang namanya minta di rahasiakan.

Menurut sumber, tiang pondasi penyangga Jembatan Kali Beronjong yang berada di Desa Cipadang, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran tersebut tidak menggunakan besi cakar ayam sebagai penahanya.

“Memang benar tidak pakai cakar ayam, hanya besi – besi di tancapkan dibuat tiga baris ke bawah buat pegangan, habis itu di tumpuk batu terus sampai ke atas, jadi gak pakai besi lagi hanya bawah pengganti cakar ayam saja pakai besi,” kata sumber.

Ia menambahkan, bahwa besi yang ditancapkan ke bawah panjangnya kurang lebih sekitar 1,6 meter, saat pengerjaan perbaikan jembatan juga selalu di awasi oleh pihak PTPN Unit Way Lima.

“Waktu penancapan besi untuk tanggul ada dari PTPN namanya Pak Edi Teknik, katanya kalau mleset – mleset sedikit gak papa, namanya pekerja ya tancep- tancep saja. Kalau besi yang di pakai besi baru, itu diameter 22 apa 21 ya yang nancep, kalau panjangnya 1 meter 60 centi,” terangnya.

Jembatan Kali Bronjong Yang Telah Selesai Diperbaiki Terlihat Bengkong Dan Mengalami Keretakan (foto : ranjana.id)

“Memang nancepin nya pakai excavator kecil, besinya ada yang masuk setengah meter ada yang masuk hanya 20 centi, namanya berbatu kalau nemu selah ya mungkin dalam nancapnya,” timpalnya.

Untuk balok besi penopang sebenernya panjang, tetapi diminta untuk di potong, karena untuk ngirit di biaya.

Kemudian untuk material batu yang digunakan membuat beronjong menggunakan batu gunung, yang seharusnya untuk menambah kekuatan standarnya menggunakan batu kali.

Sepengetahuan dirinya, bahwa pekerja yang ikut mengerjakan proyek tersebut berganti orang, tidak menggunakan pekerja sampai bagunan selsai semua. Untuk urusan gaji juga belum di selsaikan masih ada kekurangan.

“Yang tukang kerja di proyek ganti-ganti orang, ada yang ngerjain tanggul pondasinya saja, ada yang ngerjain brojong sendiri. Kalau untuk gaji kemarin masih ada yang kurang sedikit, infonya sudah di kasih ke mandor tapi kurang tau, masih kurang katanya,” timpalnya.

Sumber lain mengatakan, untuk balok besi penopang sebenernya menggunakan besi panjang, tetapi di potong untuk menekan biaya pembangunan. (Admin)