Wamen PPPA Dukung Revitalisasi Kota Tua sebagai Ruang Publik Inklusif

Wamen PPPA, Veronica Tan (Foto : Kemen PPPA)

ranjana.id Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tanberharap revitalisasi Kota Tua di Jakarta dapat mengembalikan kawasan Kota Tua sebagai ruang publik yang inklusif bagi masyarakat. Wamen PPPA menegaskan kawasan Kota Tuadifungsikan bukan hanya sebagai pusat mobilitas atau destinasi wisata, tetapi juga wadah tumbuhnya kreativitas dan kebahagiaan sebagai ruang hidup yang ramah bagi masyarakat, seniman, dan anak-anak.

“Bayangkan Alun-Alun Fatahillah bukan hanya dipenuhi wisatawan, tetapi juga pendongeng, musisi, dan tawa anak-anak. Inilah semangat kota yang hidup, tempat di mana keberagaman, kreativitas, dan ketangguhan Jakarta tumbuh bersama,” ucap Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan saatberbicara pada kegiatan Transit Oriented Development (TOD) Forum 2025 dengan tema Preserving Heritage, ShapingUrbanity di Museum Bank Mandiri Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (21/10/2025), kemarin.

Wamen PPPA mengapresiasi rencana revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta yang tengah digagas oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama MRT Jakarta dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Wamen PPPA menilai proses revitalisasi sangat dibutuhkan, bukan hanya perbaikan fisik, tetapi juga upaya memulihkan kembali jiwa dan nilai kemanusiaan yang melekat di dalamnya.

“Memulihkan jiwa Kota Tua bukan hanya mengecat ulang dinding atau memperbaiki atap, tetapi bagaimana kita menghubungkan kembali sejarah dengan kemanusiaan,membangunkan makna dan membiarkan tempat ini bernapas kembali,” ujar Wamen PPPA.

Wamen PPPA menceritakan keterlibatannya satu dekade lalu dalam proyek Kota Tua dengan bersama berbagai komunitas, tokoh masyarakat, dan pelaku budaya yang memiliki kepedulian untuk menjadikan Kota Tua sebagai tempat yang lebih baik. Wamen PPPA optimis bahwa kali ini dengan dilandasi rasa cinta terhadap sejarah dan kolaborasi lintas sektor pelestarian kawasan Kota Tua sebagai warisan budaya dapat diteruskan kepada generasi mendatang dan membawa kemajuan yang lebih berdampak.

“Selama hampir 500 tahun, kawasan ini menyimpan sejarah panjang yang menjadi bagian dari jati diri bangsa. Tugas kita adalah mewariskan semangatnya kepada anak-anak kita, agar mereka tumbuh dengan kebanggaan terhadap sejarah dan budayanya,” tegas Wamen PPPA.

Wamen PPPA juga turut menyampaikan apresiasi kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani yang telah menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung revitalisasi kawasan bersejarah Kota Tua. Wamen PPPA berharap sinergi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dapat mempercepat terwujudnya Kota Tua sebagai ikon warisan budaya dunia.

“Revitalisasi bukan hanya proyek fisik, melainkan gerakan kolaboratif. Ketika pemerintah memberikan fasilitas, sektor swasta berinvestasi dengan tanggung jawab, dan masyarakat turut menjaga, maka kita bukan sekadar membangun kota—kita membangun peradaban,” tutur Wamen PPPA.

Wamen PPPA mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga semangat kebersamaan dalam mewujudkan Kota Tua yang berdaya, bersejarah, dan berjiwa.

“Jangan menunggu 10 tahun lagi untuk melihat perubahan. Mari kita wujudkan dalam dua tahun ke depan, seiring usia Jakarta yang ke-500. Bersama, kita jadikan Kota Tua Jakarta sebagai kota tua terbaik di dunia,” pungkas WamenPPPA.

Hadir membuka secara resmi TOD Forum 2025, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menuturkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen melakukan revitalisasi pada kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, melalui pembangunan kembali bangunan lama dan penerapan konsep kawasan berorientasi transit atau transit oriented development(TOD). Upaya ini untuk menghidupkan kembali kawasan bersejarah agar lebih berkembang dan meningkatkan potensi ekonomi.

“Forum TOD 2025 ini adalah ikhtiar kolektif kita, sebuah ruang untuk merumuskan konektivitas dan keberlanjutan agar Jakarta dapat bergerak sebagai kota global tanpa menghapus sejarah dan kehilangan akar kebudayaan. Di tengah transformasi Jakarta menuju kota yang berkelanjutan, inklusif, dan terkoneksi, kami berupaya mewujudkan pembangunan TOD di kawasan cagar budaya Kota Tua. Kami ingin menjadikan Kota Tua sebagai kawasan yang dinamis, mampu mendongkrak ekonomi lokal serta industri kreatif,” jelas Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno. (*)