ranjana.id – Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan desa, Tim IDC (Inkubator Desa Cerdas) melakukan visitasi Sistem Informasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan (SIPDESKEL) se Kecamatan Way Panji Kabupaten Lampung Selatan (6/7/2025).
Kegiatan visitasi ini merupakan bagian dari evaluasi dan pembinaan berkelanjutan terhadap pelaksanaan pendataan dan pemutakhiran data di tingkat desa, yang menjadi komponen penting dalam mendukung perencanaan pembangunan berbasis data.
Visitasi kali ini dikunjungi Tim IDC oleh Ahmad Fauzi Romdoni . Beliau mengatakan visitasi kali ini berfokus pada Penginputan batas desa dan dusun di Desa Sidoharjo. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Sidoharjo beserta perangkat desa
Salah satu agenda utama dalam visitasi ini adalah melakukan evaluasi langsung terhadap data yang telah diinput ke dalam aplikasi SIPDESKEL. Tim IDC memverifikasi kelengkapan dan akurasi data yang mencakup berbagai aspek seperti data kependudukan, kelembagaan, potensi desa, serta kondisi infrastruktur dasar.
Kepala Desa Sidoharjo Bapak Marjana, menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyambut baik kegiatan ini. “Kami merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari tim SIPDESKEL. Banyak hal yang sebelumnya kami anggap sepele ternyata memiliki dampak besar dalam perencanaan pembangunan desa,” ujar beliau.
Dari hasil pemeriksaan awal, tim menemukan bahwa secara umum data yang dimasukkan telah sesuai dengan kondisi lapangan. Namun demikian, terdapat beberapa catatan perbaikan terutama dalam hal pembaruan data kependudukan dan klasifikasi kegiatan ekonomi masyarakat.
Selain evaluasi, visitasi ini juga diisi dengan kegiatan pelatihan teknis singkat kepada operator Smart Village tentang penggunaan sistem SIPDESKEL, termasuk bagaimana menginput data, melakukan pemutakhiran, serta menarik laporan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa agar dapat mandiri dalam mengelola data.
Menurut Ibu Penti, salah satu anggota tim visitasi IDC, data yang dihasilkan dari SIPDESKEL tidak hanya penting untuk kepentingan desa itu sendiri, tetapi juga menjadi basis perencanaan pembangunan di tingkat kabupaten hingga nasional. “Jika desa mampu menyajikan data yang valid dan berkala, maka berbagai program pembangunan dapat diarahkan secara lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Desa Sidoharjo sendiri selama beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Dalam Indeks Desa (ID), Sidoharjo telah naik status dari desa berkembang menjadi desa maju pada tahun 2023. Dengan dukungan data yang lebih akurat melalui SIPDESKEL, desa ini menargetkan dapat mencapai status desa mandiri dalam dua tahun ke depan.
“Kami percaya bahwa data adalah fondasi utama pembangunan. Melalui sistem ini, kami dapat membuat perencanaan yang lebih matang, termasuk dalam menentukan skala prioritas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,” kata Sekretaris Desa, Egi Saputra.
Visitasi SIPDESKEL yang dilaksanakan di hari Minggu ini menunjukkan komitmen bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan desa untuk terus mendorong transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas pemerintahan desa. Meskipun dilaksanakan di hari libur, antusiasme dan partisipasi dari seluruh pihak yang terlibat sangat tinggi.
Dengan berjalannya SIPDESKEL secara optimal, diharapkan Desa Sidoharjo dan Desa se Kecamatan Way Panji dapat menjadi contoh praktik baik (best practice) dalam pengelolaan data dan informasi desa, yang pada akhirnya mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat. (*)