Polemik Rencana Portal Di Jalan Dipo Terus Bergulir, Lurah Gunung Sari Bantah Telah Setuju

Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung (foto : ranjana.id)

Bandar Lampung – Lurah Gunung Sari, Uun Sesulihingwarno membantah pihaknya setuju dengan PT. KAI Divre IV yang berencana memasang portal di Jl. Dipo.

Uun Sesulihingwarno mengatakan, pihak Kelurahan Gunung Sari tidak mengetahui detail rencana pemasangan portal tersebut.

“Saya tidak tahu apa-apa soal rencana portal itu, Rabu kemarin (22/1/2025) saya hanya ditelepon PT. KAI dan mengajak bertemu di salah satu rumah makan di lingkungan Stasiun Tanjung Karang”, jelas Lurah Gunung Sari itu.

Ia mengatakan, dalam pertemuan itu, ia mengajak Ketua RT 11 sebagai saksi dan perwakilan warga Gunung Sari.

Uun Sesulihingwarno menjelaskan, ia dan Ketua RT. 11 Gunung Sari tidak setuju dengan opsi yang ditawarkan PT. KAI Divre IV terkait rencana pemasangan portal karena merupakan jalan umum dan ada fasilitas umum yang dibangun Kelurahan.

“Saya dan ketua RT tidak setuju dengan portal, disitu ada taman bermain anak yang kami bangun dengan Dana Kelurahan, juga Jl. Dipo itu jalan umum, yang mengaspal Pemerintah Kota”, tegasnya.

Ia menilai PT. KAI tidak punya alasan memasang portal di Jl. Dipo karena hal itu hanya akal-akalan untuk menambah pendapatan parkir semata tanpa memikirkan warga.

Ia juga membantah pernyataan Kepala Stasiun Tabjung Karang yang menyatakan pihak Kelurahan Gunung Sari, RT dan Camat Enggal turut serta dalam survei rencana portal tersebut.

“Camat itu tidak ada dan saya, Ketua RT, tidak ikut surveinya. Kami tidak tahu kapan surveinya. Kepala stasiun juga tidak ada saat kami diundang di rumah makan hari Rabu itu.” tegas Lurah Gunung Sari.

Menurutnya opsi yang ditawarkan PT. KAI Divre IV atas rencana portal itu tidak ia setujui

“Opsi pertama dipasang portal warga yang melintas harus punya member dan bayar Rp. 1.000 per bulan untuk masuk dan keluarnya lewat Jl. Dipo. Opsi kedua portai dijaga petugas dari pagi sampai malam namunnperlu dipertanyakan bagaimana dengan saat malam ke paginya.” jelas Uun Sesulihingwarno.

Menurutnya, tidak ada kata sepakat dalam pertemuan hari Rabu tersebut.

“Kalau warga setuju saya pasti setuju, kalau warga menolak saya juga menolak, saya menjaga kepentingan warga Gunung Sari saja”, tutupnya. (Admin)