ranjana.id – Kemacetan kerap terjadi di Jalan Kartini, Tanjung Karang, di depan sebuah ruko yang berjualan nasi uduk, terutama saat akhir pekan, Jumat malam hingga Minggu malam. Selain karena ruko yang berjualan nasi uduk tersebut tidak punya lahan parkir, sejumlah juru parkir (jukir) liar memarkirkan kendaraan pengunjung di badan jalan secara sembarangan sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan warga Bandar Lampung.
Seperti kemacetan yang terjadi Sabtu malam (7/6/2025) jam 19:00 WIB, kemacetan sudah terjadi mulai dari pertigaan Jaka Utama hingga pertigaan Telkom Bambu Kuning. Tampak sebuah ambulance dari sebuah rumah sakit swasta dibilangan Enggal, Bandar Lampung, kesulitan melintas, walaupun suara ambulance sudah meraung-raung meminta diberikan jalan.
Eko, salah seorang pengendara mobil yang melintas di Jalan Kartini malam itu, menjelaskan, parkir pengunjung ruko yang berjualan nasi uduk diatur jukir liar secara berantakan.
“Ruko yang jualan nasi uduk itu tidak punya lahan parkir, lihat saja, pintu rukonya hanya berjarak satu setengah meter dari pinggir jalan. Pengunjung memarkirkan mobilnya sebarangan di pinggir-pinggir jalan, menyebabkan macet.” jelas Eko.
“Itu jukir liar, parkir liar, badan Jalan Kartini itu bukan untuk parkir kendaraan. Macetnya panjang dari pertigaan Katamso sampai depan Telkom Bambu Kuning. Warga Bandar Lampung yang melintas jadi terganggu. Tadi ada ambulance sampai sulit melintas.” tambahnya.
Eko berharap pengelola ruko yang berjualan nasi uduk itu tidak merugikan kepentingan lalu lintas warga Bandar Lampung dan menyediakan lahan parkir yang cukup untuk pengunjungnya tanpa memakai badan jalan.
“Tiap Jumat malam sampai Minggu malam, kalau lewat ruko nasi uduk itu jam 19:00-21:00 pasti macet. Nyusahin orang yang melintas.” kata Eko.
“Mudah-mudahan polisi menertibkan parkir liar di jalan Kartini itu. Untuk Pemkot Bandar Lampung, harus mengevaluasi kelayakan izin usaha ruko itu, harus sediakan tempat parkir yang cukup, bukan pakai badan jalan.” pungkasnya. (Redaksi)