ranjana.id – Masa remaja adalah periode yang seru! Penuh dengan aktivitas sosial, sekolah, dan eksplorasi diri. Di tengah kesibukan ini, kesehatan mulut dan gigi seringkali terabaikan. Padahal, senyum yang sehat dan segar adalah aset berharga yang bisa meningkatkan percaya diri. Mulut yang tidak sehat tidak hanya menyebabkan bau mulut dan gigi berlubang, tetapi juga bisa memengaruhi penampilan dan kesehatan secara keseluruhan.
Berikut adalah panduan lengkap untuk kamu, para remaja, dalam menjaga kesehatan mulut dan gigi agar senyummu tetap bersinar.
1. Sikat Gigi dengan Benar, Bukan Asal Basah
Menyikat gigi adalah ritual wajib, tapi apakah kamu sudah melakukannya dengan benar?
- Frekuensi: Sikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Menyikat sebelum tidur sangat krusial untuk membersihkan sisa makanan dan plak yang menumpuk seharian.
- Durasi: Lakukan selama 2 menit penuh. Gunakan timer atau putar lagu favoritmu sebagai pengingat.
- Teknik: Gunakan teknik yang lembut dan memutar (bulk-brush), pastikan semua permukaan gigi (depan, belakang, dan bagian kunyah) terjangkau. Jangan lupa sikat juga bagian lidah untuk menghilangkan bakteri penyebab bau mulut.
- Sikat Gigi: Pilih sikat gigi dengan bulu lembut dan kepala yang kecil agar bisa menjangkau semua sudut. Ganti sikat gigi setiap 3-4 bulan, atau jika bulunya sudah mekar.
2. Jangan Lupa Benang Gigi (Flossing)
- Menyikat gigi saja tidak cukup. Sikat gigi tidak bisa menjangkau sela-sela gigi yang sempit. Di sinilah peran benang gigi (dental floss).
- Manfaat: Flossing mengangkat plak dan sisa makanan yang terselip di antara gigi, area yang rawan menjadi sarang bakteri penyebab gigi berlubang dan gusi berdarah.
- Cara Pakai: Lakukan flossing setidaknya sekali sehari, sebaiknya sebelum menyikat gigi di malam hari.
3. Pilih Pasta Gigi Berfluoride
Fluoride adalah mineral yang berperan penting dalam memperkuat enamel (lapisan terluar gigi) dan mencegah kerusakan gigi. Pastikan pasta gigi yang kamu gunakan mengandung fluoride. Bagi yang memiliki gigi sensitif, pilih pasta gigi khusus untuk gigi sensitif.
4. Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman
Masa remaja identik dengan ngemil dan jajan. Yuk, lebih bijak memilih.
- Batasi yang Manis dan Asam: Minuman bersoda, energi drink, permen, kue, dan camilan manis lainnya adalah makanan favorit bakteri. Asam dari minuman dan makanan ini dapat mengikis enamel gigi.
- Pilih Camilan Sehat: Ganti camilan manis dengan buah-buahan segar (seperti apel dan stroberi), sayuran renyah (wortel atau mentimun), kacang-kacangan, atau keju. Makanan ini lebih ramah untuk gigi.
- Minum Air Putih: Air putih membantu membersihkan sisa makanan dan gula yang menempel pada gigi, serta menjaga produksi air liur yang berfungsi sebagai pembersih alami mulut.
5. Hati-hati dengan Kebiasaan Buruk
Beberapa kebiasaan remaja bisa tanpa disadari merusak gigi.
- Tongpiercing: Lidah atau bibir yang ditindik dapat menyebabkan gigi patah, retak, dan iritasi gusi. Logam tindikan juga bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri.
- Membuka Kemasan dengan Gigi: Gigi bukanlah alat untuk membuka bungkus plastik atau botol. Kebiasaan ini sangat berisiko membuat gigi retak atau patah.
- Mengunyah Es Batu: Mengunyah benda yang keras seperti es batu dapat merusak enamel dan membuat gigi retak.
6. Lindungi Gigi saat Berolahraga
Jika kamu aktif dalam olahraga kontak seperti basket, futsal, atau bela diri, gunakan pelindung mulut (mouthguard). Alat ini berfungsi melindungi gigi dari benturan yang dapat menyebabkan gigi patah, goyang, bahkan copot.
7. Rutin Periksa ke Dokter Gigi
Jangan tunggu sampai sakit baru ke dokter gigi.
- Frekuensi: Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali, bahkan ketika kamu merasa tidak ada masalah.
- Manfaat: Pemeriksaan rutin memungkinkan dokter mendeteksi masalah sejak dini, seperti lubang kecil yang belum terasa sakit. Kamu juga bisa melakukan pembersihan karang gigi (scaling) untuk menghilangkan plak dan karang yang tidak bisa dibersihkan hanya dengan menyikat gigi.
8. Waspadai Perubahan pada Mulut
Perhatikan tanda-tanda peringatan berikut dan segera konsultasikan ke dokter gigi jika mengalaminya:
- Gusi yang sering berdarah, bengkak, atau merah.
- Bau mulut yang tidak kunjung hilang.
- Gigi sensitif terhadap panas, dingin, atau manis.
- Nyeri atau sakit gigi.
- Adanya bercak putih atau coklat pada gigi.
Menjaga kesehatan mulut dan gigi di masa remaja adalah investasi untuk masa depan. Dengan menerapkan kebiasaan sederhana ini, kamu tidak hanya mencegah sakit gigi yang menyiksa, tetapi juga membangun fondasi untuk senyum yang indah dan sehat seumur hidup. Ingat, senyum percaya diri dimulai dari mulut yang sehat. Jadi, rawat baik-baik senyummu, karena itu adalah salah satu kekuatan terbesarmu. (Redaksi)






