Ini Dampak Menonton Video Short di Media Sosial Bagi Anak

ranjana.id Di era digital, platform media sosial seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts semakin populer, terutama di kalangan anak-anak. Konten video singkat (short-form video) yang menarik dan cepat menjadi favorit banyak orang, termasuk anak-anak. Namun, di balik keseruannya, ada berbagai dampak—baik positif maupun negatif yang perlu diperhatikan oleh orang tua.

 

Dampak Positif Menonton Video Short bagi Anak

1. Sumber Hiburan dan Kreativitas

Video short seringkali menghadirkan konten lucu, edukatif, atau kreatif yang dapat menghibur anak sekaligus memicu ide-ide baru. Beberapa anak bahkan terinspirasi untuk membuat konten mereka sendiri, seperti menari, menggambar, atau bereksperimen dengan sains sederhana.

2. Akses ke Konten Edukatif

Banyak video short yang dirancang untuk mengajarkan hal-hal baru, seperti bahasa asing, matematika dasar, atau fakta sains. Platform seperti YouTube Kids menyediakan konten edukasi dalam format yang menarik dan mudah dipahami.

3. Meningkatkan Kemampuan Multitasking dan Kecepatan Memproses Informasi

Karena durasinya yang singkat, anak terbiasa menyerap informasi dengan cepat. Hal ini bisa melatih kemampuan kognitif mereka dalam memahami pesan dalam waktu terbatas.

 

Dampak Negatif Menonton Video Short bagi Anak

1. Kecanduan dan Penggunaan Waktu Berlebihan

Video short dirancang untuk membuat pengguna terus men-scroll tanpa sadar. Anak-anak rentan kecanduan karena otak melepaskan dopamin setiap kali melihat konten baru. Akibatnya, mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menonton video singkat, mengurangi waktu belajar, bermain di luar, atau berinteraksi dengan keluarga.

2. Menurunnya Daya Konsentrasi

Paparan terus-menerus terhadap konten cepat dapat membuat anak kesulitan fokus pada aktivitas yang membutuhkan konsentrasi lama, seperti membaca buku atau mengerjakan tugas sekolah. Mereka terbiasa dengan stimulasi instan dan menjadi mudah bosan.

3. Pengaruh Konten yang Tidak Sesuai Usia

Tidak semua video short sesuai untuk anak-anak. Beberapa konten mengandung kekerasan, bahasa kasar, atau informasi yang salah. Tanpa pengawasan, anak mungkin meniru perilaku negatif atau menganggapnya sebagai sesuatu yang normal.

4. Gangguan Tidur

Kebiasaan menonton video short sebelum tidur dapat mengganggu kualitas istirahat anak. Cahaya biru dari layar gadget menghambat produksi melatonin (hormon tidur), sehingga anak lebih sulit terlelap.

5. Masalah Perkembangan Sosial dan Emosional

Terlalu banyak menonton video short dapat mengurangi interaksi sosial anak di dunia nyata. Mereka mungkin lebih nyaman berkomunikasi secara virtual daripada berbicara langsung dengan teman atau keluarga. Selain itu, konten yang terlalu banyak membandingkan kehidupan (seperti gaya hidup mewah atau standar kecantikan tidak realistis) bisa memicu rasa tidak percaya diri.

 

Tips untuk Orang Tua dalam Mengawasi Penggunaan Video Short

1. Batasi Waktu Penggunaan Gadget

Tetapkan durasi maksimal untuk menonton video short, misalnya 30 menit–1 jam per hari. Gunakan fitur screen time di smartphone untuk mengontrol penggunaan.

2. Aktifkan Mode Anak atau Filter Konten

Banyak platform menyediakan mode khusus anak (seperti YouTube Kids) yang menyaring konten tidak pantas. Pastikan pengaturan privasi dan parental control aktif.

3. Dampingi Anak Saat Menonton

Orang tua sebaiknya sesekali menemani anak untuk memastikan konten yang ditonton aman dan edukatif. Diskusikan pesan dari video tersebut agar anak lebih kritis terhadap konten media sosial.

4. Ajak Anak Beraktivitas Offline

Dorong anak untuk melakukan kegiatan lain seperti olahraga, membaca, atau bermain di luar agar tidak terlalu bergantung pada hiburan digital.

5. Ajarkan Literasi Digital

Beri pemahaman bahwa tidak semua konten di internet benar atau baik untuk ditiru. Latih anak untuk memilih konten yang bermanfaat dan melaporkan video yang tidak pantas.

Video short di media sosial memiliki dua sisi, bisa menjadi alat hiburan dan edukasi, tetapi juga berpotensi membawa dampak buruk jika tidak dikontrol dengan baik. Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi dan membimbing anak agar penggunaan media sosial tetap sehat dan bermanfaat. Dengan pengaturan yang tepat, anak bisa menikmati konten digital tanpa terganggu perkembangannya. (Redaksi)