HUT 52 PDI Perjuangan, Kader Senior Lampung Silaturahmi Di Lampung Selatan

Silaturahmi Kader Senior PDI Perjuangan Lampung (foto : ranjana.id)

ranjana.id Barisan kader militan PDI PERJUANGAN gelar silaturahmi sekaligus peringati HUT PDI PERJUANGAN ke-52 bertempat di Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (29/1/2025).

Dalam silaturahmi ini Nampak hadir Sujiyatmoko yang merupakan pendukung garis keras Sekretaris Jendral DPP PDI PERJUANGAN Hasto Kristiyanto. Moko sapaan akrabnya, adalah mantan koordinator Infokom DPD PDI PERJUANGAN Provinsi Lampung dan Komandan Cybertroops PDI PERJUANGAN Lampung yang hingga kini masih aktif bersosial media dengan menghujamkan kritik-kritik keras kepada mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo .

Dalam sambutannya, Moko menegaskan agar kader dan simpatisan PDI PERJUANGAN untuk terus berani melawan ketidak adilan, “Warga Banteng harus berani membela kebenaran, Jangan pernah mundur sedikitpun menghadapi kesewenang-wenangan aparat penegak hukum jika itu merugikan rakyat dan bangsa kita” yang mendapat sambutan tepuk tangan serta teriakan merdeka dari para tokoh PDI PERJUANGAN yang hadir dalam acara ini.

“Rakyat Indonesia selayaknya berterimakasih kepada Ibu Megawati Soekarnoputri yang telah membidani lahirnya demokrasi , sehingga rakyat bangsa ini bisa menikmati hasil dari produk demokrasi. Dan sebagai kader PDI PERJUANGAN kita wajib bangga mempunyai Ketua Umum yang menjadi pelopor dalam mentaati konstitusi”, tambah Moko dalam orasinya. “Kalau mau berhitung untung dan rugi, Bu Mega tinggal turuti saja kemauan Jokowi yang ingin tiga periode menjabat sebagai Presiden, tetapi itukan artinya melanggar konstitusi, sebagai partai pemenang Bu Megawati tidak mau menabrak konstitusi dan memberi contoh tidak baik dalam berpolitik di negeri ini”. Ungkap Moko yang juga Alumni Sekolah Politisi Muda Yayasan Satunama Yogyakarta ini.

Saat ngobrol santai ditanya oleh awak media terkait Kasus Harun Masiku yang menyeret Sekjend PDI PERJUANGAN, Moko dengan tegas mengatakan Bahwa ini adalah bentuk kriminalisasi dan kebodohan yang dinampakkan oleh KPK, “Kasus Harun Masiku ini tidak ada kerugian keuangan negaranya dan nilainya pun dibawah 1 milyar rupiah. Artinya KPK tidak bisa menindaklanjuti kasus ini, dan bahkan tersangkanya-pun sudah diadili dan sekarang sudah bebas. Di dalam persidangan tidak pernah ada kesaksian yang mengatakan kalau Mas Hasto menerima uang dari Harun Masiku, dan tidak pernah pula ada kesaksian yang mengatakan kalau Mas Hasto mempengaruhi KPU yang pada akhirnya bisa menguntungkan Harun Masiku.”

“Mestinya KPK itu menindaklanjuti Gratifikasi Private Jet yang melibatkan Kaesang anak bungsu Mulyono, keterlibatan Boby Nasution menantu Jokowi dalam penerbitan ijin tambang, Kasus dana CSR Bank Indonesia yang dibagi-bagi ke anggota komisi XI DPR RI, Pagar Laut, PIK 2 yang bisa menjadi PSN, itu semua terang benderang merugikan Negara, bukannya terus mencari-cari kesalahan untuk menkriminalisai Mas Hasto. Sebagai Sekjend Partai Mas Hasto itu selalu mengajarkan kepada kami untuk mengedepankan integritas. Beliau adalah orang yang disiplin, berani dan cerdas. Hasil dari kerja keras beliau, PDI PERJUANGAN terbukti menang pemilu tiga kali berturut-turut khan, coba ingat lagi bagaimana pertempuran politik pada pemilu dan Pilpres kemarin, PDI PERJUANGAN dikeroyok, dan dibuatlah propaganda serta framming negatif terhadap PDI PERJUANGAN, tapi apa yang terjadi, Partai kami masih tetap bertengger sebagai pemenang pada pemilu 2024 yang lalu. Mas Hasto mampu mengkonsolidasikan kekuatan partai,mampu memanaskan mesin partai dengan sempurna sehingga bisa bekerja maksimal. Mas Hasto mampu menterjemahkan ide dan pemikiran Ibu Megawati Soekarnoputri, Mas Hasto ini adalah Sekretaris Jendral yang paling ideal mendampingi Ibu Megawati, Mas Hasto sangat konsisten dan bersemangat dalam membumikan Pancasila dan ajaran-ajaran Bung Karno, yang itu sangat bermanfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat kita.” Ungkap Moko kepada awak media.

“Pertarungan Politik di Tahun 2029 yang akan datang akan semakin sengit, dan PDI PERJUANGAN masih butuh Mas Hasto, Masih butuh racikan-racikan politik ala Mas Hasto. Mas Hasto terbukti mampu mengorkrestasikan kekuatan Partai sehingga PDI PERJUANGAN tetap mejadi Partai yang banyak mendapat dukungan dan simpati dari Rakyat. Dan saat inipun banyak Millenial yang sudah tersadar sehingga mereka lebih memilih PDI PERJUANGAN sebagai tempat bernaung dalam mengapresiasikan keinginan-keinginan politiknya.” Kata Moko mengakhiri jawaban atas pertanyaan awak media. (*)