Hindari 7 Makanan Lebaran Ini Agar Kolesterol Tidak Naik

ranjana.id Lebaran adalah momen yang dinantakan oleh banyak orang setelah sebulan berpuasa. Selain sebagai waktu untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, Lebaran juga identik dengan hidangan lezat yang menggugah selera. Namun, bagi mereka yang memiliki masalah kolesterol atau ingin menjaga kesehatan, ada beberapa makanan khas Lebaran yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dengan bijak agar kadar kolesterol tidak melonjak.

Berikut adalah beberapa makanan Lebaran yang perlu diwaspadai :

1. Opor Ayam dan Gulai

Opor ayam dan gulai adalah hidangan wajib di meja makan saat Lebaran. Namun, kedua masakan ini biasanya dimasak dengan santan kental yang mengandung lemak jenuh tinggi. Konsumsi santan berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Jika ingin menikmati opor atau gulai, pilih bagian daging tanpa lemak dan kurangi porsi santannya.

2. Rendang

Rendang adalah hidangan khas Lebaran yang sangat digemari. Namun, rendang juga dimasak dengan santan dan menggunakan daging sapi yang mengandung lemak. Proses memasak yang lama membuat lemak dari daging dan santan terserap sempurna, sehingga dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Sebaiknya, konsumsi rendang dalam porsi kecil dan hindari bagian daging yang berlemak.

3. Semur Jengkol

Meskipun tidak semua orang menyukainya, semur jengkol sering menjadi hidangan favorit saat Lebaran. Jengkol sendiri sebenarnya mengandung serat yang baik untuk pencernaan, tetapi semur jengkol biasanya dimasak dengan santan dan gula merah yang cukup banyak. Hal ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah. Jika ingin menikmati semur jengkol, kurangi penggunaan santan dan gula.

4. Ketupat dengan Lauk Bersantan

Ketupat sering disajikan dengan berbagai lauk bersantan seperti sayur labu siam atau sayur nangka. Meskipun sayuran baik untuk kesehatan, penggunaan santan yang berlebihan dapat membuat hidangan ini menjadi tinggi lemak jenuh. Sebagai alternatif, Anda bisa memilih sayuran yang dimasak tanpa santan atau dengan santan encer.

5. Kue Kering Lebaran

Kue kering seperti nastar, kastengel, atau putri salju sering menjadi camilan wajib saat Lebaran. Namun, kue-kue ini biasanya mengandung mentega, margarin, dan gula yang tinggi. Konsumsi kue kering secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah. Sebaiknya, batasi konsumsi kue kering dan pilih kue yang rendah gula atau terbuat dari bahan yang lebih sehat.

6. Sambal Goreng Ati

Sambal goreng ati adalah hidangan yang terbuat dari hati ayam atau sapi yang digoreng dan dimasak dengan bumbu santan. Hati sendiri mengandung kolesterol yang cukup tinggi, apalagi jika dimasak dengan santan. Sebaiknya, hindari atau batasi konsumsi sambal goreng ati agar kolesterol tidak naik.

7. Daging Berlemak

Daging sapi atau kambing yang diolah menjadi hidangan seperti sate, tongseng, atau kambing guling sering menjadi sajian istimewa saat Lebaran. Namun, daging merah, terutama bagian yang berlemak, mengandung kolesterol tinggi. Pilihlah bagian daging yang lebih lean (kurang lemak) dan hindari mengonsumsi dalam porsi besar.

Tips Menjaga Kolesterol Selama Lebaran

  • Perbanyak Sayur dan Buah : Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya serat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
  • Pilih Metode Masak yang Sehat : Hindari menggoreng atau menggunakan santan kental. Sebagai gantinya, pilih metode memasak seperti dikukus, direbus, atau dipanggang.
  • Kontrol Porsi Makan : Nikmati hidangan Lebaran dalam porsi kecil dan hindari makan berlebihan.
  • Tetap Aktif : Jangan lupa untuk tetap berolahraga ringan atau berjalan-jalan setelah makan untuk membantu membakar kalori.

Dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, Anda bisa menikmati momen Lebaran tanpa khawatir kolesterol naik. Selamat merayakan Lebaran dengan sehat dan bahagia. (Redaksi)