ranjana.id – Banyak orang mengira cacingan hanya terjadi pada anak-anak. Faktanya, infeksi cacing usus juga dapat menyerang orang dewasa dan mengganggu kesehatan serta produktivitas. Cacingan adalah penyakit tropis yang terabaikan, tetapi sangat umum di daerah dengan sanitasi yang kurang baik. Meski terkesan sepele, kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat menyebabkan anemia, malnutrisi, dan komplikasi lainnya.
Apa Saja Gejala Cacingan pada Orang Dewasa?
Gejala cacingan pada orang dewasa seringkali tidak spesifik dan mirip dengan gangguan pencernaan lainnya. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain :
- Rasa tidak nyaman pada perut: Sering kembung, mual, atau sakit perut.
- Perubahan pola BAB : Diare berkepanjangan atau justru sembelit.
- Penurunan berat badan : Nafsu makan mungkin berkurang atau justru meningkat tanpa alasan yang jelas, tetapi berat badan tetap turun.
- Rasa lelah dan lemas yang berlebihan : Disebabkan oleh anemia karena cacing menghisap nutrisi dan darah dari tubuh.
- Gatal di area anus : Terutama pada malam hari, yang merupakan gejala khas dari cacing kremi (oxyuriasis).
- Adanya cacing pada tinja : Dalam beberapa kasus, cacing dapat terlihat jelas di feses atau bahkan keluar dari anus.
- Batuk-batuk dan demam : Terjadi pada fase awal infeksi tertentu (seperti cacing gelang) ketika larva bermigrasi ke paru-paru.
Penyebab dan Cara Penularan
Cacingan sangat erat kaitannya dengan kebersihan diri dan lingkungan. Penularannya terjadi melalui :
- Tanah (Soil-Transmitted Helminths) : Jenis cacing seperti gelang, tambang, dan cambuk ditularkan melalui telur cacing yang keluar bersama tinja dan mencemari tanah. Infeksi terjadi ketika tangan yang terkontaminasi tanah menyentuh mulut atau mengonsumsi sayuran yang tidak dicuci bersih.
- Makanan dan air yang terkontaminasi : Mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan matang (seperti cacing pita) atau air yang telah tercemar.
- Kontak langsung : Cacing kremi sangat mudah menular dari orang ke orang melalui handuk, pakaian, atau barang-barang yang terkontaminasi telur cacing.
Cara Mengatasi Cacingan pada Orang Dewasa
Penanganan cacingan harus dilakukan secara komprehensif, meliputi pengobatan medis dan perubahan gaya hidup.
1. Pengobatan Medis (Obat Cacing)
Langkah pertama dan paling efektif adalah mengonsumsi obat cacing (antelmintik). Obat-obatan ini bekerja dengan melumpuhkan atau membunuh cacing sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh melalui BAB.
Jenis Obat :
- Albendazole atau Mebendazole: Merupakan obat cacing broad-spectrum yang efektif untuk berbagai jenis cacing (gelang, tambang, cambuk, kremi).
\Praziquantel: Khusus untuk mengatasi infeksi cacing pita dan schistosomiasis.
Cara Konsumsi : Obat cacing biasanya dikonsumsi dalam dosis tunggal dan dapat diulang setelah 2 minggu untuk memastikan semua cacing dan telurnya mati. Sangat penting untuk mengikuti anjuran dosis dari dokter atau apoteker.
Konsultasi ke Dokter : Meski beberapa obat cacing dijual bebas, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat. Dokter akan menentukan jenis cacing dan obat yang paling sesuai.
2. Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Obat cacing akan sia-sia jika tidak diiringi dengan peningkatan kebersihan untuk mencegah reinfeksi (tertular kembali).
- Cuci Tangan Pakai Sabun : Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah dari toilet.
- Jaga Kebersihan Makanan : Selalu cuci bersih sayuran dan buah-buahan sebelum dikonsumsi. Masak daging hingga benar-benar matang.
- Konsumsi Air Bersih : Pastikan air minum yang dikonsumsi telah dimasak atau terjamin kebersihannya.
- Gunakan Alas Kaki : Selalu pakai sandal atau sepatu saat berjalan di tanah, terutama di area yang berpotensi terkontaminasi.
- Jaga Kebersihan Lingkungan : Buang air besar di jamban yang bersih dan pastikan tinja tidak mencemari tanah atau sumber air. Potong kuku secara rutin dan hindari kebiasaan menggigit kuku.
3. Pengobatan Pendamping dan Pencegahan Alami
Beberapa bahan alami dipercaya dapat membantu mengusir cacing, namun efektivitasnya sebagai pengobatan utama masih perlu penelitian lebih lanjut. Bahan-bahan ini dapat digunakan sebagai pendamping setelah konsultasi dengan dokter :
- Bawang Putih : Mengandung allicin yang dipercaya memiliki sifat antimikroba dan antiparasit.
- Wortel : Kaya akan beta-karoten yang dapat mengganggu siklus hidup cacing.
- Kelapa : Daging dan minyak kelapa dianggap memiliki efek antiparasit.
- Pepaya : Biji pepaya mengandung senyawa papain yang dipercaya dapat membantu membasmi cacing usus.
- Penting : Pengobatan alami tidak boleh menggantikan obat cacing medis yang telah terbukti efektivitasnya secara klinis.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala cacingan yang parah, seperti :
- Sakit perut hebat.
- Muntah atau BAB berdarah.
- Dehidrasi akibat diare terus-menerus.
- Gejala tidak membaik setelah minum obat cacing.
Cacingan pada orang dewasa adalah masalah kesehatan yang dapat diatasi dan dicegah. Kunci utamanya adalah kombinasi antara pengobatan medis yang tepat dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang akurat. Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, kita dapat memutus mata rantai penularan cacingan dan hidup dengan lebih sehat. (Redaksi)