ranjana.id – Dalam era di mana informasi pribadi menjadi komoditas berharga, kekhawatiran akan privasi data semakin meningkat. Setiap hari, percakapan digital kita bisa menjadi sasaran pengintaian, baik oleh pihak yang tidak bertanggung jawab maupun oleh algoritma untuk tujuan iklan. Di tengah situasi ini, sebuah aplikasi pesan instant muncul sebagai benteng pertahanan privasi: Signal.
Lalu, apa sebenarnya Signal itu, dan mengapa aplikasi ini mendapat perhatian besar dari aktivis, profesional, dan masyarakat umum yang sadar akan keamanan digital?
Apa Itu Signal?
Signal adalah aplikasi pesan instant yang bersifat open-source dan berfokus pada keamanan serta privasi penggunanya. Dikembangkan oleh yayasan nirlaba Signal Foundation, yang didirikan oleh salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton, dan pakar keamanan terkenal, Moxie Marlinspike.
Berbeda dengan kebanyakan aplikasi pesan lainnya, model bisnis Signal tidak bergantung pada iklan atau penjualan data pengguna. Aplikasi ini mengandalkan donasi untuk menjaga operasional dan pengembangannya. Filosofi inilah yang menjadi fondasi utama mengapa privasi pengguna adalah prioritas nomor satu.
Fitur Unggulan yang Membuat Signal Istimewa
Keunggulan Signal tidak hanya sekadar slogan, tetapi dibuktikan dengan fitur-fitur keamanan tingkat tinggi yang diterapkan secara default.
- Enkripsi End-to-End (E2EE)
- Ini adalah fitur inti Signal. Setiap pesan, panggilan suara, dan panggilan video yang Anda kirim dienkripsi (dikodekan) sedemikian rupa sehingga hanya perangkat penerima dan pengirim yang memiliki “kunci” untuk membukanya. Bahkan Signal sendiri sebagai penyedia layanan tidak dapat mengakses isi percakapan Anda. Enkripsi ini berlaku untuk percakapan individu maupun grup.
- Kode Keamanan dan Verifikasi Pengguna
- Untuk memastikan Anda sedang berkomunikasi dengan orang yang tepat dan tidak ada pihak ketiga yang menyusup, Signal menyediakan fitur Safety Number atau Kode Keamanan. Anda dapat memverifikasi kode ini dengan kontak Anda secara langsung (misalnya, melalui telepon) untuk memastikan percakapan benar-benar aman.
- Pesan Menghilang (Disappearing Messages)
- Anda dapat mengatur timer untuk pesan agar menghilang secara otomatis setelah dibaca. Fitur ini berguna untuk berbagi informasi sensitif yang tidak ingin disimpan secara permanen.
- Pengunci Aplikasi (Screen Lock)
- Anda dapat mengamankan aplikasi Signal dengan PIN, kata sandi, atau biometrik (sidik jari/pengenalan wajah). Ini adalah lapisan keamanan tambahan jika ponsel Anda jatuh ke tangan yang salah.
- Blur Faces dalam Foto
- Fitur yang sangat berguna ketika Anda ingin berbagi foto tetapi melindungi identitas orang di dalamnya. Signal memiliki alat edit bawaan yang dapat secara otomatis mengaburkan wajah.
- Private Contact Discovery
- Signal dirancang untuk meminimalisir data yang diakses. Aplikasi ini menggunakan teknologi canggih untuk memverifikasi apakah kontak di buku telepon Anda juga menggunakan Signal, tanpa harus mengunggah seluruh daftar kontak Anda ke server mereka.
Signal vs. WhatsApp & Telegram: Apa Bedanya?
Meski sama-sama aplikasi pesan, ada perbedaan mendasar di antara ketiganya:
- WhatsApp: Menggunakan protokol enkripsi yang dikembangkan oleh Signal Foundation. Namun, sebagai bagian dari Meta (Facebook), WhatsApp mengumpulkan metadata (data tentang data, seperti siapa yang chat dengan siapa dan kapan) yang dapat dikaitkan dengan profil pengguna untuk tujuan bisnis.
- Telegram: Hanya menyediakan enkripsi end-to-end pada fitur “Secret Chat”, bukan pada percakapan grup atau chat biasa yang disimpan di cloud. Server Telegram juga memegang kunci enkripsi untuk chat biasa.
- Signal: Semua percakapan, baik individu maupun grup, dienkripsi end-to-end secara default. Tidak mengumpulkan metadata yang tidak perlu dan bersifat open-source, sehingga kodenya dapat diaudit oleh ahli keamanan independen di seluruh dunia.
Siapa Saja yang Cocok Menggunakan Signal?
Signal cocok untuk setiap orang yang peduli dengan privasi digitalnya. Namun, beberapa kelompok berikut sangat diuntungkan:
- Jurnalis dan sumbernya yang perlu melindungi identitas dan informasi sensitif.
- Aktivis dan pekerja LSM yang beroperasi di lingkungan berisiko tinggi.
- Profesional yang membahas rahasia dagang atau strategi perusahaan.
- Masyarakat umum yang lelah dengan praktik pengumpulan data untuk iklan dan ingin percakapan pribadi tetap benar-benar pribadi.
Kekurangan Signal
Tidak ada yang sempurna, termasuk Signal. Beberapa kekurangannya adalah:
- Kurang populer: Karena tidak sepopuler WhatsApp, kemungkinan besar hanya sedikit kontak Anda yang sudah menggunakannya.
- Fitur yang lebih sederhana: Fitur seperti status atau channel seperti di WhatsApp dan Telegram lebih terbatas, karena fokus utama adalah keamanan, bukan hiburan.
Signal hadir sebagai jawaban atas keresahan akan privasi di dunia digital. Ia membuktikan bahwa kita tidak perlu mengorbankan keamanan untuk tetap terhubung. Dengan filosofi nirlaba, teknologi open-source, dan komitmen kuat pada privasi, Signal bukan sekadar aplikasi pesan, melainkan sebuah pernyataan bahwa percakapan pribadi kita seharusnya tetap menjadi urusan kita sendiri.
Jika Anda merasa privasi adalah hak fundamental, mungkin sudah waktunya untuk mengunduh Signal dan mengajak orang-orang terdekat untuk beralih. (Redaksi)






