Trivia  

1 Desember Hari AIDS Sedunia, Ini Sejarah Peringatannya

ranjana.id Setiap tanggal 1 Desember, dunia bersatu memakai pita merah, menggelar kampanye, dan mengangkat suara dalam semangat solidaritas. Hari itu diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia (World AIDS Day). Namun, di balik serangkaian acara tahunan ini, tersimpan sejarah panjang yang bermula dari keprihatinan mendalam terhadap sebuah wabah yang pada masanya menjadi momok menakutkan.

Era 1980-an adalah periode kelam dalam sejarah kesehatan global. Sebuah penyakit misterius yang menyerang sistem kekebalan tubuh merebak, yang kemudian dikenal sebagai AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Pada masa itu, informasi tentang penyakit ini sangat terbatas. Stigma, diskriminasi, dan ketakutan menyelimuti para penderitanya. Banyak yang mengira AIDS hanya menyerang kelompok tertentu, dan penanganan medis serta obatnya masih sangat minim.

Dalam suasana penuh keprihatinan inilah, cikal bakal Hari AIDS Sedunia lahir.

Kelahiran Sebuah Gagasan (Agustus 1987)

Gagasan tentang Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua petugas informasi publik untuk Program Global untuk AIDS di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss.

Keduanya, yang memiliki latar belakang jurnalistik, mencari cara untuk mengatasi kesenjangan informasi dan mengurangi stigma seputar AIDS. Mereka mengusulkan sebuah hari peringatan khusus yang bertujuan untuk:

  • Menghilangkan Stigma: Mendidik masyarakat bahwa AIDS bisa menyerang siapa saja, tidak peduli orientasi seksual, ras, atau gender.
  • Meningkatkan Kesadaran: Menyebarkan informasi yang akurat tentang pencegahan dan penularan HIV.
  • Menggalang Solidaritas: Menunjukkan dukungan bagi orang yang hidup dengan HIV dan mengenang mereka yang telah meninggal.

Dr. Jonathan Mann, direktur Program Global untuk AIDS saat itu, menyetujui ide tersebut. Ia merekomendasikan agar peringatan pertama diadakan pada 1 Desember 1988.

Tema Pertama dan Dampak Awal (1988)

Tema untuk Hari AIDS Sedunia yang pertama adalah “A World United Against AIDS” (Dunia Bersatu Melawan AIDS). Pilihan tanggal 1 Desember sengaja dipilih untuk menghindari liburan besar dan musim pemilihan umum, sehingga bisa mendapatkan perhatian media yang maksimal.

Kampanye pertama ini difokuskan pada anak-anak dan remaja, yang saat itu juga rentan terpapar misinformation. Meskipun skalanya belum global seperti sekarang, peringatan pertama ini berhasil menanamkan benih kesadaran yang penting. Kegiatannya sederhana, berupa talkshow, pawai, dan penyebaran poster di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

 

Evolusi dan Pengelolaan oleh UNAIDS (1996 – Sekarang)

Pada tahun 1996, tanggung jawab untuk mempromosikan dan mengoordinasi Hari AIDS Sedunia dialihkan dari WHO ke UNAIDS (Joint United Nations Programme on HIV/AIDS), badan PBB yang khusus menangani AIDS. Langkah ini membawa perubahan signifikan.

UNAIDS tidak hanya melanjutkan tradisi tahunan ini, tetapi juga memperluas cakupannya. Mereka memperkenalkan konsep Kampanye Tahunan dengan Tema Khusus yang akan berlangsung selama satu tahun penuh, bukan hanya pada 1 Desember. Hal ini membuat kampanye menjadi lebih terfokus dan berdampak berkelanjutan.

Tema-Tema Penting Sepanjang Sejarah

Setiap tema yang diusung mencerminkan dinamika dan fokus perjuangan melawan AIDS pada eranya:

  • 1999: “Listen, Learn, Live!” – Menekankan pentingnya pendidikan, terutama bagi kaum muda.
  • 2002-2003: “Live and Let Live” – Fokus pada pengurangan stigma dan diskriminasi.
  • 2011-2015: “Getting to Zero” – Sebuah visi besar untuk mencapai “Nol Infeksi Baru, Nol Diskriminasi, dan Nol Kematian terkait AIDS.”
  • 2021-2023: “Equalize” – Seruan untuk mengatasi kesenjangan dan ketidaksetaraan yang menghambat kemajuan dalam penanganan HIV/AIDS.

Makna dan Relevansi Hari AIDS Sedunia Hari Ini

Lebih dari tiga dekade setelah pertama kali dicanangkan, Hari AIDS Sedunia tetap sangat relevan. Ia telah berevolusi dari sekadar hari peringatan menjadi sebuah gerakan global yang powerful.

Maknanya antara lain:

  • Pengingat akan Perjalanan Panjang: Mengingatkan kita pada jutaan nyawa yang telah hilang dan perjuangan tanpa henti para peneliti, aktivis, dan tenaga kesehatan.
  • Momentum Evaluasi: Menjadi kesempatan untuk mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai (seperti perkembangan obat ARV yang membuat ODHA bisa hidup sehat) dan tantangan yang masih dihadapi.
  • Pemersatu Global: Menyatukan pemerintah, organisasi masyarakat, dan individu dari seluruh dunia untuk bergerak bersama dengan satu tujuan.
  • Penguat Solidaritas: Tetap menjadi platform penting untuk melawan stigma dan menunjukkan bahwa orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak sendirian.

Sejarah Hari AIDS Sedunia adalah cerita tentang bagaimana kemanusiaan bangkit melawan ketakutan dan ketidaktahuan. Dari sebuah ide sederhana dua orang pekerja kesehatan masyarakat di Jenewa, kini ia telah menjadi kampanye kesadaran kesehatan global terbesar dalam sejarah. Pita merah yang kita sematkan setiap 1 Desember bukan sekadar aksesori, melainkan simbol komitmen, pengingat akan perjuangan yang belum usai, dan janji untuk terus bersolidaritas menuju dunia yang bebas dari AIDS. (Redaksi)