UIM Laksanakan Program Hibah BEM Tahap I Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Desa Wisata Di Pulau Sebesi

Pelaksanakan Program Hibah BEM Tahap I Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Desa Wisata Di Pulau Sebesi Yang Dilaksanakan UIM (Foto : UIM)

ranjana.id Universitas Indonesia Mandiri (UIM) melaksanakan program Pemberdayaan UMKM Gula Merah dari Lahang Kelapa melalui Sistem Bisnis dan Ekonomi Rakyat (SIBER) Berbasis Desa Wisata di Pulau Sebesi.

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan melalui Hibah BEM Tahap I yang bertujuan membangun kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.

Kegiatan PKM ini didampingi langsung oleh akademisi UIM, Anas Khair Prikurnia, SAB, MSi dan dihadiri oleh dua mitra utama, yaitu kelompok UMKM pengolah gula merah dari lahang kelapa serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Umang-Umang.

“Tahap pertama pengabdian ini difokuskan pada pemetaan potensi, penguatan pemahaman, dan penyelarasan program antara tim PKM dengan para pelaku UMKM dan pengelola desa wisata. Para peserta mendapatkan sosialisasi mengenai konsep SIBER yang menekankan sinergi antara produksi, manajemen usaha, pemasaran, hingga penguatan jejaring berbasis ekonomi kerakyatan.” kata Anas Khair Prikurnia.

“UMKM gula merah diajak untuk memahami pentingnya standar kualitas produk, efisiensi proses produksi, serta penguatan identitas produk lokal yang dapat terintegrasi dengan aktivitas pariwisata Pulau Sebesi”, tambahnya.

Menurut Anas Khair Prikurnia, Pokdarwis turut berperan dalam memberikan gambaran mengenai potensi pengembangan desa wisata yang dapat mendukung hilirisasi produk gula merah sebagai bagian dari daya tarik wisata, baik dalam bentuk paket edukasi, wisata budaya, maupun promosi produk khas daerah. Diskusi interaktif antara UMKM dan Pokdarwis menghasilkan kesepahaman untuk membangun ekosistem kolaboratif yang memperkuat posisi gula merah sebagai produk unggulan Pulau Sebesi.

“Melalui kegiatan tahap pertama ini, pondasi kerja sama antara mitra telah terbentuk, dan masyarakat memperoleh gambaran awal mengenai strategi pemberdayaan yang akan dilanjutkan pada tahap berikutnya, seperti pelatihan teknologi pengolahan, pendampingan manajemen bisnis, penguatan branding, serta integrasi pemasaran digital. Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi peningkatan kapasitas UMKM gula merah dan optimalisasi potensi desa wisata, sehingga mampu mendorong kesejahteraan masyarakat Pulau Sebesi secara berkelanjutan.” jelasnya.

“Melalui sistem SIBER yang kami kembangkan, rencana bisnis tahunan adalah peta jalan vital yang memastikan 30 pelaku UMKM gula merah, yang menjadi peserta tidak hanya berproduksi, tetapi juga mampu mengelola distribusi dan pemasaran secara terpadu untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan,” jelas Anas Khair Prikurnia.

Sementara, Wakil Rektor I UIM, Dr Acum Wijaya, SE, MM, menyampaikan apresiasinya serta memberikan penegasan.

“Bahwa dengan kegiatan ini maka potensi ekonomi lokal dapat terangkat secara mandiri dan inklusif, menciptakan rantai nilai yang adil, serta menjadi model community development yang berkelanjutan, demi cita-cita luhur kemandirian ekonomi masyarakat dan kedaulatan pangan nasional”, kata Wakil Rektor I UIM. (*)