ranjana.id – Dalam dunia permotoran, busi sering dijuluki sebagai “jantungnya” pembakaran. Komponen kecil ini memegang peran krusial untuk menghasilkan percikan api yang membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam mesin. Busi yang sehat akan membuat motor Anda mudah distarter, akselerasi responsif, tenaga optimal, dan konsumsi bahan bakar yang efisien.
Sayangnya, busi adalah komponen yang rentan terhadap kotoran dan keausan. Jika tidak dirawat, performa motor akan menurun dan bahkan bisa menyebabkan masalah yang lebih serius. Berikut adalah panduan lengkap cara merawat busi motor Anda agar selalu berfungsi optimal.
1. Pahami Tanda-Tanda Busi Rusak atau Aus
Sebelum merawat, kenali dulu gejala-gejala busi yang mulai bermasalah :
- Motor Susah Hidup : Mesin sulit dinyalakan, terutama di pagi hari.
- Mesin Ngelitik (Knocking) : Suara ketukan keras dari mesin, sering terjadi saat akselerasi.
- Akselerasi Lemah : Motor terasa berat, tersendat-sendat, atau tidak memiliki tenaga saat digas.
- Boros Bahan Bakar : Konsumsi bensin menjadi lebih banyak dari biasanya.
- Knalpot Berasap Hitam : Menandakan pembakaran tidak sempurna.
- Busi Berkerak atau Gosong : Terlihat jelas saat Anda memeriksanya.
2. Lakukan Pemeriksaan Rutin (Visual Check)
Anda tidak perlu selalu melepas busi untuk memeriksanya. Lakukan pemeriksaan visual berkala, idealnya setiap Anda mengganti oli mesin atau setiap 4.000 – 5.000 km.
- Periksa Kabel Busi : Pastikan kabel busi terpasang dengan kuat dan tidak ada tanda-tanda retak atau terbakar.
- Pastikan Tidak Ada Kebocoran : Periksa area sekitar busi untuk memastikan tidak ada oli yang merembes dari segel (O-ring) busi.
3. Bersihkan Busi Secara Berkala
Meski disarankan untuk diganti, busi yang kotor masih bisa dibersihkan jika kondisinya masih baik.
- Lepas Busi dengan Hati-Hati : Gunakan kunci busi (spark plug wrench) yang tepat sesuai ukuran busi motor Anda. Tarik lurus ke atas untuk menghindari merusak ulirnya.
- Bersihkan dengan Sikat dan Pembersin Khusus : Gunakan sikat gigi bekas atau sikat kuningan yang halus.
- Bersihkan kerak karbon di sekitar elektroda. Anda juga bisa menggunakan pembersih karburator atau brake cleaner. Semprot, diamkan sejenak, lalu gosok perlahan.
- Hindari Metode yang Salah : Jangan membersihkan busi dengan menyemprotnya langsung dengan air atau menggunakan sikat yang terlalu kasar, karena dapat merusak keramik isolatornya.
- Atur Celah (Gap) Busi : Ini adalah langkah paling penting. Setiap busi memiliki celah standar antara elektroda tengah dan elektroda samping (misal: 0.8 mm). Gunakan feeler gauge untuk mengukur dan tool adjustment untuk menekuk (memperkecil) atau membengkokkan (memperbesar) elektroda samping dengan sangat hati-hati. Celah yang tidak sesuai akan menyebabkan percikan api lemah atau bahkan tidak ada percikan sama sekali.
4. Ganti Busi pada Waktu yang Tepat
Perawatan terbaik adalah pencegahan. Mengganti busi sesuai interval yang direkomendasikan pabrikan adalah kunci utama.
- Ikuti Buku Panduan : Setiap motor memiliki rekomendasi jenis dan interval penggantian busi yang berbeda. Umumnya, busi standard (copper) diganti setiap 10.000 – 15.000 km, sementara busi iridium atau platinum dapat bertahan hingga 30.000 – 50.000 km.
- Ganti dengan Tipe yang Sama atau Lebih Baik : Selalu gunakan tipe busi yang direkomendasikan (contoh: NGK CR7HSA, Denso U24FSR). Anda bisa upgrade ke busi material lebih baik seperti iridium untuk performa percikan api yang lebih konsisten dan awet.
- Pasang dengan Tepat : Pasang busi baru dengan tangan terlebih dahulu untuk memastikan ulirnya tidak nyangkut. Kencangkan dengan kunci busi sesuai torsi yang disarankan. Jika tidak punya torque wrench, kencangkan hingga snug, lalu tambahkan 1/4 – 1/2 putaran lagi. Jangan terlalu kencang karena bisa merusak ulir kepala silinder.
5. Gunakan Bahan Bakar dan Oli yang Berkualitas
Kesehatan busi sangat dipengaruhi oleh apa yang dibakarnya.
- Bahan Bakar Bersih : Gunakan bahan bakar beroktan sesuai rekomendasi dan dari SPBU terpercaya untuk menghindari timbunan kerak yang cepat.
- Oli Mesin yang Tepat : Oli dengan kualitas rendah atau sudah waktunya diganti dapat menghasilkan pembakaran yang kotor dan menyebabkan kerak pada busi. Ganti oli secara teratur.
6. Hindari Kebiasaan Berkendara yang Merusak Busi
Gaya berkendara Anda mempengaruhi umur busi.
- Hindari Laju Stabil Terlalu Lama : Berkendara dengan kecepatan konstan di tol untuk waktu sangat lama dapat menyebabkan suhu busi konstan tinggi dan mempercepat keausan. Variasikan kecepatan sesekali.
- Jangan Sering Over-Rev : Memaksa mesin berputar pada RPM sangat tinggi secara terus-menerus memberikan beban berlebih pada sistem pengapian, termasuk busi.
- Hindari Modifikasi Asal-Asalan : Modifikasi seperti mengganti CDI racing atau koil tanpa tune-up yang tepat dapat menyebabkan percikan api tidak terkontrol dan merusak busi dengan cepat.
Merawat busi motor bukanlah hal yang rumit. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, pembersihan berkala, pengaturan celah yang tepat, dan penggantian sesuai jadwal, Anda telah melakukan investasi kecil untuk kesehatan mesin motor Anda dalam jangka panjang. Busi yang dirawat dengan baik akan membalasnya dengan starter yang mudah, tarikan yang mantap, dan efisiensi bahan bakar yang optimal. Selamat berkendara dengan aman dan nyaman. (Redaksi)