ranjana.id – Busi mungkin kecil, tetapi perannya dalam kendaraan Anda sangatlah besar. Komponen ini adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang bertugas memercikkan api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam mesin. Percikan api inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan mobil Anda.
Oleh karena itu, busi yang tidak dirawat dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti mesin kasar, akselerasi lambat, boros bahan bakar, hingga susah start. Merawat busi bukanlah hal yang rumit. Dengan pemahaman dan perawatan rutin, Anda dapat memastikan busi selalu berfungsi optimal dan memperpanjang umurnya.
Berikut adalah panduan lengkap cara merawat busi mobil Anda :
1. Kenali Jenis Busi dan Ganti Tepat Waktu
- Langkah pertama perawatan adalah mengetahui apa yang Anda gunakan dan kapan harus menggantinya.
- Jenis Busi : Secara umum, ada busi tembaga (umur pendek, sekitar 20.000 – 40.000 km), iridium dan platinum (umur panjang, bisa mencapai 60.000 – 100.000+ km). Busi iridium/platinum lebih mahal tetapi lebih tahan lama dan seringkali memberikan performa yang lebih stabil.
- Jadwal Penggantian : Selalu ikuti rekomendasi dari buku panduan kendaraan Anda. Ini adalah patokan paling akurat. Jika buku manual tidak ada, umumnya busi tembaga diganti setiap 20.000-30.000 km, sementara busi iridium/platinum dapat bertahan hingga 60.000-100.000 km. Jangan menunggu sampai ada masalah untuk menggantinya.
2. Gunakan Bahan Bakar dan Oli Mesin Berkualitas
- Kondisi busi sangat dipengaruhi oleh apa yang dibakarnya.
- Bahan Bakar Bersih : Gunakan bahan bakar dengan oktan sesuai rekomendasi pabrikan. Bahan bakar berkualitas rendah dapat meninggalkan kerak karbon lebih banyak pada busi.
- Oli Mesin Berkualitas : Oli mesin yang sudah aus atau berkualitas rendah dapat menyebabkan pembentukan kerak dan endapan pada busi, terutama jika terjadi kebocoran oli ke ruang bakar. Lakukan ganti oli secara teratur.
3. Perhatikan Sistem Pengapian dan Bahan Bakar
- Busi adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Komponen lain yang bermasalah akan membebani busi.
- Kabel Busi dan Koil Pengapian : Pastikan kabel busi (pada mobil lama) atau koil pengapian (pada mobil modern) dalam kondisi baik. Kabel yang sudah retak atau koil yang lemah akan menghasilkan percikan api yang tidak optimal, membuat busi bekerja lebih keras dan cepat kotor.
- Filter Udara dan Bahan Bakar : Filter yang kotor mengganggu rasio campuran udara dan bahan bakar.
- Campuran yang terlalu kaya (terlalu banyak bensin) akan menyebabkan pembentukan kerak hitam pada busi.
- Ganti filter udara dan bahan bakar sesuai jadwal.
4. Hindari Kebiasaan Mengemudi yang “Mem-bebani” Busi
- Gaya mengemudi Anda sangat mempengaruhi keausan busi.
- Hindari “Nge-gas” di RPM Rendah: Membebani mesin dengan akselerasi keras saat putaran mesin rendah dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya knocking (ketukan) yang merusak busi dan mesin.
- Kurangi Jarak Tempuh Pendek yang Sering: Mesin sering menyala-matii dalam jarak pendek tidak memungkinkan mesin mencapai suhu kerja optimal. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kerak karbon pada busi.
5. Bersihkan Busi Secara Berkala (Optional untuk Mobil Modern)
Pada mobil lama, membersihkan busi adalah hal yang umum. Untuk mobil modern, seringkali lebih disarankan untuk langsung mengganti sesuai jadwal.
Cara Membersihkan : Jika Anda ingin membersihkannya, lepaskan busi dengan hati-hati menggunakan soket busi. Gunakan sikat kawat halus dan cleaner khusus busi atau throttle body untuk melunakkan dan membersihkan kerak karbon. Hindari menggosok terlalu keras karena dapat merusak electrode logam mulia pada busi iridium/platinum. Pastikan busi benar-benar kering sebelum dipasang kembali.
6. Periksa Celah Busi (Gap)
Celah antara electrode tengah dan electrode pembumi sangat krusial untuk percikan api yang sempurna.
Pengecekan : Setelah dibersihkan atau bahkan untuk busi baru sekalipun, ada baiknya memeriksa celahnya menggunakan feeler gauge.
Penyetelan : Bandingkan dengan spesifikasi celah yang tertera di buku manual mobil Anda. Jika tidak sesuai, Anda bisa menyetelnya dengan sangat hati-hati dengan alat yang tepat. Hati-hati! Menekuk atau memukul electrode terlalu keras dapat merusak atau mematahkannya, terutama pada busi iridium yang sangat halus.
Tanda-Tanda Busi Harus Diganti
Selain jadwal rutin, kenali gejala ini:
- Mesin sulit dinyalakan, terutama di pagi hari.
- Mesin bergetar kasar (misfire) saat diam atau saat berakselerasi.
- Akselerasi lemah dan terasa tersendat-sendat.
- Konsumsi bahan bakar tiba-tiba menjadi lebih boros.
- Terlihat kerak, gosong, atau celah yang sudah tidak wajar pada fisik busi.
Merawat busi mobil pada dasarnya adalah tentang pencegahan dan keteraturan. Dengan mengganti busi sesuai jadwal, menggunakan fluida berkualitas, dan menjaga komponen pendukungnya, Anda telah melakukan investasi kecil untuk performa mesin yang optimal, irit bahan bakar, dan kenyamanan berkendara yang maksimal. Jangan remehkan komponen kecil ini, karena kesehatannya adalah cerminan dari kesehatan mesin mobil Anda secara keseluruhan.
Selalu konsultasikan dengan mekanik terpercaya jika Anda ragu untuk melakukan perawatan atau penggantian busi sendiri. (Redaksi)