Bandar Lampung, ranjana.id – Setiap tahun, tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional (HPI). HPI diperingati sebagai momentum gerakan perempuan sedunia melawan kekerasan dan ketidakadilan gender.
Di Bandar Lampung, seratusan aktivis yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Untuk Keadilan Lampung, menggelar peringatan HPI 2025 di Tugu Adipura, Bandar Lampung (8/3/2025).
Peringatan HPI 2025 di Lampung mengusung tema Indonesia Gelap : Percepat Aksi Gerakan Perempuan, Lawan Sistem Yang Memiskinkan.
Sastia, Koorlap peringatan HPI 2025, dalam orasinya, pergantian pemerintahan Indonesia tidak membawa perubahan nasib perempuan dan krisis ekonomi-politik yang terjadi semakin menempatkan perempuan sebagai korban kebijakan pembangunan.
“Dari Nawa Cita berubah jadi Asta Cita, dari Jokowi berubah jadi Prabowo, tapi nasib perempuan Indonesia makin gelap. Terancam PHK, anggaran kesehatan dan pendidikan minim dan penegakan hukum perlindungan perempauan sangat minim.” katanya dalam orasi.
Sementara itu, Tami, salah seorangbpeserta peringatan HPI 2025, dalam orasinya, mengatakan Indonesia Gelap, ketidakjelasan dan ketidakpastian ekonomi politik menyebabkan rakyat Indonesia terjebak dalam kemiskinan struktural.
“Kebebasan berekspresi dan berpendapat dirampas negara, sumberdaya alam dikuasai pemodal, anggaran kesejahteraan rakyat dikurangi, rakyat Indonesia dimiskinkan. Indonesia Gelap.” teriak Tami dalam orasinya.
Peringatan HPI 2025 diikuti seratusan aktivis dari beberapa NGO’s, Solidaritas Perempuan Sebay Lampung, LBH, organisasi pers, organisasi mahasiswa, dan masyarakat pesisir. (Redaksi)